Daftar Isi

Memulai Bisnis Melalui Hobi
Source: https://www.youtube.com/watch?v=xuZXNQC5ROM

Pengin banget punya bisnis sendiri. Apalagi kalau membaca profil orang yang bisa menghasilkan uang sambil menjalani hobi. Pasti langsung semangat. Tapi bingung bagaimana memulainya. Siapa sih, yang tak ingin sukses berbisnis? Apalagi jika bisnis tersebut berasal dari hobi, tentu lebih menyenangkan. Kita bisa melakukan hal yang kita sukai sekaligus mendapat penghasilan dari aktivitas itu.

Hobi Yang Laku Dijual

Hobi seperti apa sih yang bisa jadi usaha? banyak orang yang masih bingung memulai bisnis dari hobi. Hobi yang bisa diseriusi menjadi bisnis, memiliki dua syarat.

Pertama, kita benar-benar senang mengerjakannya sehingga tanpa disuruh, apalagi dibayar, kita mau memikirkan dan melakukannya. Memilih hobi untuk dikembangkan menjadi bisnis Itu susah susah gampang. Pilih yang menjadi passion dan kita lakukan sepenuh hati. Dengan begitu, kita tidak mudah menyerah ketika menemui kendala-kendala saat membangun usaha,

Kedua, hobi tersebut bisa dijual. Dan, sebenarnya hampir semua hobi bisa dijual. Misalnya, hobi membaca. Dari hobi tersebut bisa berkembang bisnis menulis, terjemah dan jual beli buku baru maupun bekas. Contohnya, perempuan yang populer dengan nama Ollie Salsabeela ini suka membaca dan menulis sejak kecil. Hobi itulah yang mendorongnya membuka toko buku dan penerbitan online. Kini, omzet bulanan Ollie dari kedua bisnis ini mencapai ratusan juta rupiah.

Membuat Rencana Bisnis

Sebelum memulai bisnis, kita perlu membuat perencanaannya. Rencana bisnis yang perlu dievaluasi secara berkala itu mencakup beberapa hal, di antaranya:
– Identitas perusahaan: nama, alamat, nomor telepon, termasuk web dan
email jika ada.
– Misi dan tujuan perusahaan.
– Deskripsi perusahaan: sejarah pendirian, dokumen legal (jika ada), bentuk kepemilikan.
– Produk atau layanan: uraikan apa yang Anda jual, fokuskan pada manfaat untuk pelanggan.
– Analisis pasar: siapa yang akan membeli produk Anda, apa kebutuhan mereka, di mana mereka, apa strategi untuk menjangkau mereka.
– Tim manajemen: siapa saja yang akan mengelola bisnis ini, apa latar belakang me reka, struktur perusahaan.
– Rencana keuangan: pilih salah satu model penca tatan keuangan untuk men catat arus kas, laba, rugi, asumsi dan rasio bisnis. Ingat, pisahkan keuangan usaha dan pribadi.
– Analisis biaya: rancangan modal dan peralatan yang dibutuhkan, perkiraan pemasukan dan waktu modal kembali.

Modal Dari Mana?

Modal sering kali menjadi alasan maju mundurnya memulai usaha. Padahal, ada beberapa alternatif sumber modal. Sayangnya pebisnis pemula sulit mendapat pinjaman modal dari bank. Karena umumnya bank mensyaratkan laporan keuangan dua tahun terakhir. Selain itu, biasanya bank meminta surat jaminan. Tetapi jangan khawatir. Selain bank, kita bisa juga mencari pinjaman ke Baitul Maal wa Tamwil (BMT) atau Badan Usaha Milik Negara. Siapkan saja proposal usaha, administrasi dan legalitas usaha, serta surat-surat penting sebagai pendukung. Berikut beberapa jenis modal beserta keuntungan dan kerugiannya.

Jenis modal : Dana pribadi
Keuntungan : Tidak ada beban/tambahan biaya saat mengembalikan.
Kerugian : Jumlahnya mungkin terbatas & risiko ditanggung sendiri.

Jenis modal : Pinjaman ke personal
Keuntungan : Tidak ada biaya tambahan.
Kerugian : Jumlahnya mungkin terbatas & Perlu kompromi mengenai mekanisme pengembalian.

Jenis modal : Pinjaman ke lembaga keuangan syariah
Keuntungan : Jumlah biasanya cukup besar.
Kerugian : Ada biaya tambahan (administasi, bagi hasil, dll).

Jenis modal : Investasi
Keuntungan : Risiko ditanggung bersama.
Kerugian : Perlu kesepakatan yang jelas mengenal status uang dan bagi hasil.

Standar Produk

Banyak usaha yang terganggu bahkan terhenti ketika pimpinan produksinya berhenti atau pindah kerja. Agar kondisi ini tidak terjadi, setiap pemilik usaha perlu memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP berisi acuan untuk melaksanakan tugas/pekerjaan secara teknis, administratif dan prosedural pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan dibuatnya SOP, memastikan kualitas produk yang sama tanpa bergantung pada siapa yang mengerjakan pekerjaan tersebut.

Kalau perusahaan mau lancar, kita harus punya output yang sama. Siapa pun yang mengerjakan hasilnya harus sama. Berarti harus ada langkah demi langkahnya. Juga langkah tertulis bagi siapa pun yang mengerjakan, terutama karyawan yang baru masuk.

Promosi Dan Pasar

Memasarkan produk merupakan bagian penting dari usaha. Beberapa hal yang perlu anda lakukan antara lain:
1. Buat penelitian sederhana untuk analisis pasar. Tentukan siapa pasar anda dan lokasinya. Bila ada kompetitor di lokasi tersebut, cari kekuatan dan kelemahannya. Lalu, ciptakan inovasi untuk bersaing secara sehat.

2. Rancang strategi promosi. Cari kekhasan atau keunikan bisnis anda. Buatlah pembeli merasa beruntung dengan memberi harga murah, layanan terbaik dan personal, atau hadiah. Libatkan keluarga, saudara, teman untuk mempromosikan produk kita. Dan, pertimbangkan untuk menjadi sponsor acara, seperti pengajian, arisan, seminar.

3. Optimalkan media. Promosi bisa dari mulut ke mulut, selebaran/brosur/ poster. Manfaatkan Twitter, Facebook, Instagram, blog atau web, serta minta testimoni dari pelanggan.

Siap Dan Kuat

Niat menjadi harus dibarengi pula dengan kesiapan dan kekuatan diri saat menghadapi kendala yang pasti menghadang. Salah satunya, soal keuntungan atau laba. Siapa pun ingin mendapatkan untung dalam waktu cepat dan jumlah banyak. Namun, ketika harapan itu tidak tercapai, tak sedikit pengusaha pemula yang buru-buru meninggalkan usahanya. Buat apa menjalankan usaha kalau tidak mendapat keuntungan? Pikiran itu boleh saja muncul, tapi bila kita belum melakukan evaluasi, rasanya terlalu egois untuk “menggulung tikar” di saat perjalanan bisnis belum sepenuh daya kita keluarkan.

Dengan tetap menjaga fokus sesuai rencana bisnis yang dirancang di awal, mengevaluasi dan mencari solusi, serta keberanian menaklukkan tantangan, kita bisa kembali bangkit. Satu hal yang perlu diperhatikan, fokus pada keuntungan di masa awal merintis usaha kerap membuat wirausahawan kurang peduli pada layanan. Padahal, memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan, sesuatu yang bernilai tambah adalah salah satu kunci bertahannya usaha.

Perluas Wawasan

Hal penting yang tak boleh terlewatkan saat memulai usaha dan ketika bisnis sudah berjalan, belajar terus menerus. Ada banyak sarana yang tersedia untuk kita meningkatkan ilmu wirausaha. Mulai dari buku, seminar, sampai komunitas entrepreneur.

Bergabung dengan komunitas sesama wirausahawan dapat mendorong kemajuan bisnis yang kita tekuni. Menjalani bisnis, dengan segala rintangan-rintangannya, tentu kita akan mendapati suasana suka dan duka, atau kendala. Tak jarang, kita kesulitan memecahkan permasalahan bisnis. Pada saat itu terjadi, kehadiran orang yang berpengalaman tentu sangat membantu kita mengurai masalah-masalah yang kita hadapi. Itulah salah satu manfaat bergabung dalam komunitas wirausaha.

Atau, bila mempunyai dana lebih, kita juga bisa meminta seorang wirausahawan sukses untuk menjadi mentor. Kemajuan teknologi dan pasar yang selalu tumbuh, menuntut wirausahawan untuk mau mengikuti perkembangan zaman. Bagaimana caranya? Buka mata, telinga, pikiran, coba produk orang lain. Ide bisa dari mana saja, pelajari dan modifikasi. Ini kelebihan membangun bisnis dari hobi, kita bisa melakukan hal yang kita sukai sambil mengembangkan bisnis.

Menu